Pesisir Barat, 17 Oktober 2025 – Dalam upaya mendukung Asta Cita Presiden terkait pemenuhan ketahanan pangan lokal, Pemerintah Pekon Lemong, Kecamatan Lemong, Kabupaten Pesisir Barat, melaksanakan program pengembangan usaha ayam petelur bekerja sama dengan BUMDes Muloh Tungga.
Program ini menjadi langkah strategis dalam memenuhi kebutuhan telur bagi 3.700 warga Pekon Lemong sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Sebanyak seribu ekor ayam petelur telah disiapkan dalam program tersebut dengan menggunakan 20 persen alokasi Dana Desa tahun anggaran 2025. Hingga kini, progres pembangunan mencapai 80 persen dan tinggal menunggu penyerahan ayam dari pihak perusahaan. Usaha ini ditargetkan mulai beroperasi pada November mendatang.
Peratin Pekon Lemong, Sumar Winata, menjelaskan bahwa usaha ayam petelur dipilih karena selama ini kebutuhan telur masyarakat masih bergantung pada pasokan dari luar daerah. Ia optimistis program ini akan berhasil karena telah direncanakan secara matang oleh pemerintah pekon bersama BUMDes serta memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kemandirian pangan masyarakat.
“Usaha ayam petelur ini kami pilih karena kebutuhan telur di tengah masyarakat cukup tinggi, sementara pasokannya selama ini masih bergantung dari luar daerah. Kami yakin program ini akan sukses karena sudah kami persiapkan dengan matang bersama pihak BUMDes,” kata Sumar.
Sementara itu, Ketua BUMDes Muloh Tungga, Muzannur, menuturkan bahwa pihaknya siap mengelola unit usaha tersebut secara profesional agar dapat memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi warga.
“BUMDes Muloh Tungga akan mengelola usaha ini dengan penuh tanggung jawab. Kami berharap usaha ayam petelur ini dapat menjadi sumber pendapatan baru dan memperkuat ekonomi masyarakat Pekon Lemong,” ujar Muzzannur
Lebih lanjut, Sumar menambahkan bahwa untuk mendukung keberhasilan program ini, pihaknya berharap Pemerintah Daerah turut membantu pembangunan akses jalan di Pemangku Lima dan Enam—lokasi unit usaha ayam petelur tersebut berada. Saat ini, kondisi jalan di wilayah itu masih berupa tanah liat dan sering menyulitkan aktivitas warga, terutama pada musim hujan.
Jalan tersebut juga menjadi akses utama bagi lebih dari 700 penduduk serta digunakan oleh anak-anak menuju sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di wilayah setempat. Oleh karena itu, Pemerintah Pekon Lemong berharap adanya perhatian dan dukungan dari Pemerintah Daerah agar pembangunan jalan segera direalisasikan demi memperlancar mobilitas dan aktivitas masyarakat. (*)